Pertempuran 10 November 1945
adalah pertempuran terberat
dalam revolusi Indonesia yang
telah menjadi ikon nasioanl
perlawanan bangsa untuk
mempertahankan kedaulannya. Dianggap semangat paling heroik
sepanjang sejarah, sehingga
diperingati sebagai hari
pahlawan. Siapakah yang layak
disebut sebagai pahlawan?
Siapapun yang terlibat dalam pertempuran baik secara moril
dan materil adalah pahlawan,
baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Rakyat Indonesia, khususnya
rakyat Surabaya patut bersyukur, berbangga, dan
berterima kasih kepada Sutomo
atau yang lebih akrab dengan
sapaan “Bung Tomo”. Seorang
pemuda 25 tahun yang sangat
berperan membangkitkan semangat rakyat untuk mengusir
penjajah Belanda, yang pada
waktu itu ingin menjajah kembali
bangsa Indonesia. Jiwa
patriotisme dan nasionalisme
yang telah mengakar kuat dalam jiwanya dikobarkan dan
disuarakan lewat pidato.
Pidato yang hanya 442 karakter
mampu membakar 100.000 orang
rakyat Indonesia untuk mengusir
tentara sekutu yang berjumlah lebih dari 30.000 dengan
peralatan perang yang canggih.
Inilah pidato Bung Tomo yang
membakar semangat rakyat
Indonesia
Bismillahirrohmanirrohim.. MERDEKA!!!
Saudara-saudara rakyat jelata
di seluruh Indonesia terutama
saudara-saudara penduduk kota
Surabaya.
Kita semuanya telah mengetahui. Bahwa hari ini tentara Inggris
telah menyebarkan pamflet-
pamflet yang memberikan suatu
ancaman kepada kita semua.
Kita diwajibkan untuk dalam
waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata
yang telah kita rebut dari
tangannya tentara Jepang.
Mereka telah minta supaya kita
datang pada mereka itu dengan
mengangkat tangan. Mereka telah minta supaya kita
semua datang pada mereka itu
dengan membawa bendera putih
tanda bahwa kita menyerah
kepada mereka
Saudara-saudara…. Di dalam pertempuran-
pertempuran yang lampau kita
sekalian telah menunjukkan
bahwa rakyat Indonesia di
Surabaya.
Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku,
Pemuda-pemuda yang berawal
dari Sulawesi,
Pemuda-pemuda yang berasal
dari Pulau Bali,
Pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan,
Pemuda-pemuda dari seluruh
Sumatera,
Pemuda Aceh, pemuda Tapanuli,
dan seluruh pemuda Indonesia
yang ada di Surabaya ini. Di dalam pasukan-pasukan
mereka masing-masing.
Dengan pasukan-pasukan rakyat
yang dibentuk di kampung-
kampung.
Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa
dijebol.
Telah menunjukkan satu
kekuatan sehingga mereka itu
terjepit di mana-mana.
Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-
saudara.
Dengan mendatangkan Presiden
dan pemimpin2 lainnya ke
Surabaya ini.
Maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran.
Tetapi pada masa itu mereka
telah memperkuat diri.
Dan setelah kuat sekarang inilah
keadaannya.
Saudara-saudara kita semuanya. Kita bangsa indonesia yang ada
di Surabaya ini akan menerima
tantangan tentara Inggris itu,
dan kalau pimpinan tentara
inggris yang ada di Surabaya.
Ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia.
Ingin mendengarkan jawaban
seluruh pemuda Indoneisa yang
ada di Surabaya ini.
Dengarkanlah ini tentara Inggris.
Ini jawaban kita. Ini jawaban rakyat Surabaya.
Ini jawaban pemuda Indoneisa
kepada kau sekalian.
Hai tentara Inggris!
Kau menghendaki bahwa kita ini
akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu.
Kau menyuruh kita mengangkat
tangan datang kepadamu.
Kau menyuruh kita membawa
senjata2 yang telah kita rampas
dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
Tuntutan itu walaupun kita tahu
bahwa kau sekali lagi akan
mengancam kita untuk
menggempur kita dengan
kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita:
Selama banteng-banteng
Indonesia masih mempunyai darah
merah
Yang dapat membikin secarik
kain putih merah dan putih Maka selama itu tidak akan kita
akan mau menyerah kepada
siapapun juga
Saudara-saudara rakyat
Surabaya, siaplah keadaan
genting! Tetapi saya peringatkan sekali
lagi.
Jangan mulai menembak,
Baru kalau kita ditembak,
Maka kita akan ganti menyerang
mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar
orang yang ingin merdeka.
Dan untuk kita saudara-
saudara….
Lebih baik kita hancur lebur
daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: MERDEKA
ATAU MATI!
Dan kita yakin saudara-
saudara….
Pada akhirnya pastilah
kemenangan akan jatuh ke tangan kita,
Sebab Allah selalu berada di
pihak yang benar.
Percayalah saudara-saudara.
Tuhan akan melindungi kita
sekalian. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu
Akbar!
MERDEKA!!!
adalah pertempuran terberat
dalam revolusi Indonesia yang
telah menjadi ikon nasioanl
perlawanan bangsa untuk
mempertahankan kedaulannya. Dianggap semangat paling heroik
sepanjang sejarah, sehingga
diperingati sebagai hari
pahlawan. Siapakah yang layak
disebut sebagai pahlawan?
Siapapun yang terlibat dalam pertempuran baik secara moril
dan materil adalah pahlawan,
baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Rakyat Indonesia, khususnya
rakyat Surabaya patut bersyukur, berbangga, dan
berterima kasih kepada Sutomo
atau yang lebih akrab dengan
sapaan “Bung Tomo”. Seorang
pemuda 25 tahun yang sangat
berperan membangkitkan semangat rakyat untuk mengusir
penjajah Belanda, yang pada
waktu itu ingin menjajah kembali
bangsa Indonesia. Jiwa
patriotisme dan nasionalisme
yang telah mengakar kuat dalam jiwanya dikobarkan dan
disuarakan lewat pidato.
Pidato yang hanya 442 karakter
mampu membakar 100.000 orang
rakyat Indonesia untuk mengusir
tentara sekutu yang berjumlah lebih dari 30.000 dengan
peralatan perang yang canggih.
Inilah pidato Bung Tomo yang
membakar semangat rakyat
Indonesia
Bismillahirrohmanirrohim.. MERDEKA!!!
Saudara-saudara rakyat jelata
di seluruh Indonesia terutama
saudara-saudara penduduk kota
Surabaya.
Kita semuanya telah mengetahui. Bahwa hari ini tentara Inggris
telah menyebarkan pamflet-
pamflet yang memberikan suatu
ancaman kepada kita semua.
Kita diwajibkan untuk dalam
waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata
yang telah kita rebut dari
tangannya tentara Jepang.
Mereka telah minta supaya kita
datang pada mereka itu dengan
mengangkat tangan. Mereka telah minta supaya kita
semua datang pada mereka itu
dengan membawa bendera putih
tanda bahwa kita menyerah
kepada mereka
Saudara-saudara…. Di dalam pertempuran-
pertempuran yang lampau kita
sekalian telah menunjukkan
bahwa rakyat Indonesia di
Surabaya.
Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku,
Pemuda-pemuda yang berawal
dari Sulawesi,
Pemuda-pemuda yang berasal
dari Pulau Bali,
Pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan,
Pemuda-pemuda dari seluruh
Sumatera,
Pemuda Aceh, pemuda Tapanuli,
dan seluruh pemuda Indonesia
yang ada di Surabaya ini. Di dalam pasukan-pasukan
mereka masing-masing.
Dengan pasukan-pasukan rakyat
yang dibentuk di kampung-
kampung.
Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa
dijebol.
Telah menunjukkan satu
kekuatan sehingga mereka itu
terjepit di mana-mana.
Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-
saudara.
Dengan mendatangkan Presiden
dan pemimpin2 lainnya ke
Surabaya ini.
Maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran.
Tetapi pada masa itu mereka
telah memperkuat diri.
Dan setelah kuat sekarang inilah
keadaannya.
Saudara-saudara kita semuanya. Kita bangsa indonesia yang ada
di Surabaya ini akan menerima
tantangan tentara Inggris itu,
dan kalau pimpinan tentara
inggris yang ada di Surabaya.
Ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia.
Ingin mendengarkan jawaban
seluruh pemuda Indoneisa yang
ada di Surabaya ini.
Dengarkanlah ini tentara Inggris.
Ini jawaban kita. Ini jawaban rakyat Surabaya.
Ini jawaban pemuda Indoneisa
kepada kau sekalian.
Hai tentara Inggris!
Kau menghendaki bahwa kita ini
akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu.
Kau menyuruh kita mengangkat
tangan datang kepadamu.
Kau menyuruh kita membawa
senjata2 yang telah kita rampas
dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
Tuntutan itu walaupun kita tahu
bahwa kau sekali lagi akan
mengancam kita untuk
menggempur kita dengan
kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita:
Selama banteng-banteng
Indonesia masih mempunyai darah
merah
Yang dapat membikin secarik
kain putih merah dan putih Maka selama itu tidak akan kita
akan mau menyerah kepada
siapapun juga
Saudara-saudara rakyat
Surabaya, siaplah keadaan
genting! Tetapi saya peringatkan sekali
lagi.
Jangan mulai menembak,
Baru kalau kita ditembak,
Maka kita akan ganti menyerang
mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar
orang yang ingin merdeka.
Dan untuk kita saudara-
saudara….
Lebih baik kita hancur lebur
daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: MERDEKA
ATAU MATI!
Dan kita yakin saudara-
saudara….
Pada akhirnya pastilah
kemenangan akan jatuh ke tangan kita,
Sebab Allah selalu berada di
pihak yang benar.
Percayalah saudara-saudara.
Tuhan akan melindungi kita
sekalian. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu
Akbar!
MERDEKA!!!
No comments:
Post a Comment